
Surabaya, lensademokrasi.com — Pemerintah mendorong percepatan pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi desa dan langkah konkret menuju swasembada pangan nasional. Hal ini ditegaskan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto dalam Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus di Jatim Expo, Surabaya, Rabu (30/4/2025).
Yandri menyampaikan, amanat ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, yang menugaskan Kemendes PDT untuk memetakan potensi desa dan memastikan terbentuknya 80 ribu Kopdes/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia.
“Kami tak hanya mendata, tapi memastikan koperasi ini menjadi alat pemberdayaan nyata. Namun, keberhasilannya bergantung pada keterlibatan masyarakat—dari petani, nelayan, pedagang, hingga tokoh adat,” tegas Yandri, yang juga mantan Wakil Ketua MPR RI.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang turut hadir, mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto menempatkan Kopdes sebagai bagian penting dari strategi pemerataan kesejahteraan. Desa bukan hanya penerima bantuan, melainkan motor penggerak pembangunan nasional.
“Pak Presiden ingin kesejahteraan dimulai dari desa. Pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan pangan harus tersedia di sana. Paling lambat 2029, kita harus swasembada,” ujar Zulhas.
Ia menekankan bahwa koperasi desa harus menjadi simpul layanan multifungsi, dari distribusi sembako, gas 3 kilogram, hingga akses ke layanan keuangan seperti BRI Link dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kopdes Merah Putih juga diharapkan menjadi jembatan antara pelaku usaha mikro desa dan lembaga pembiayaan. Zulhas menyebut, koperasi ini membuka jalan akses terhadap plafon KUR nasional sebesar Rp 300 triliun.
“Ini bukan angka kecil. Kalau desa bisa manfaatkan dengan baik, maka ekonomi rakyat akan tumbuh kuat dari bawah,” katanya.
Lebih dari sekadar program, Kopdes Merah Putih mencerminkan visi strategis pemerintahan Prabowo: membangun kemandirian nasional dari desa ke kota. Di tengah ketidakpastian global, desa yang mandiri secara ekonomi akan menjadi fondasi ketahanan bangsa yang sesungguhnya.
Acara ini juga dihadiri tokoh-tokoh kunci seperti Wamendes PDT A. Riza Patria, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Dardak, serta jajaran Forkopimda dan Kabinet Merah Putih. *** (fatoni/sap)