
Jakarta, lensademokrasi.com — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B. Najamudin menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi tenggelamnya kapal Tiga Putera di Perairan Malabero, Bengkulu, yang menewaskan delapan orang.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu sore, saat kapal mendadak mengalami kerusakan mesin di tengah laut, sebelum dihantam ombak besar. Beberapa penumpang sempat diselamatkan, namun delapan nyawa tak tertolong.
Sebagai mantan Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan mengaku perasaannya terguncang. “Kami ikut berduka dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban. Ini bukan sekadar musibah lokal, tapi pukulan bagi kita semua,” ujar Sultan dalam keterangan tertulis, Selasa (13/5/2025).
Menurutnya, tragedi ini seharusnya menjadi alarm keras bagi pemerintah, khususnya sektor perhubungan laut, untuk tidak lagi lengah terhadap keselamatan transportasi maritim.
Ia menyoroti pentingnya perawatan dan pemulihan trauma bagi para korban selamat. “Penanganan medis harus komprehensif, baik secara fisik maupun psikologis. Jangan sampai mereka terlantar setelah lolos dari maut,” ujarnya.
Sultan juga menekankan perlunya pengawasan ketat dan uji kelayakan kapal secara berkala oleh instansi terkait. “Negara kepulauan seperti Indonesia tak boleh abai. Laut adalah jalur hidup, sekaligus bisa jadi jalur kematian bila diabaikan aspek keamanannya,” katanya.
Ia berharap insiden Kapal Tiga Putera menjadi yang terakhir. Sultan menegaskan, industri transportasi laut, khususnya yang melayani sektor pariwisata, harus mulai dibenahi secara serius.
“Kita ingin kapal-kapal ke depan tidak hanya indah dilihat, tapi juga aman ditumpangi. Keselamatan tak boleh lagi menjadi pilihan, tapi keharusan,” kata dia. *** (fatoni/sap)